Sabtu, 15 November 2014

investasi

INVESTASI

 Sering terdapat kekeliruan dalam masyarakat berkaiatan dengan investasi. Misalnya, ada seseorang yang beranggapan kalau dia menabung di bank berarti dia sedang berinvestasi dan suatu perusahaan asuransi yang membeli saham-saham perusahaan di pasar saham juga dikatakan sedang berinvestasi, padahal tindakan tersebut tidak dapat dipandang sebagai investasi. Seseorang yang menabung di bank hanya sekedar menabung bukan berinvestasi dan perusahaan asuransi yang membeli saham juga hanya membeli saham saja bukan berinvestasi. Tabungan dan pembelian saham di katakan sebagai investasi jika tabungan dan saham tersebut dipinjamkan oleh bank dan investor kepada perusahaan untuk pembuatan pabrik atau menciptakan produksi bukan dikonsumsi atau  untuk saham tidak di investasikan. Namun, menabung dan membeli saham dengan investasi saling berkaitan. Untuk menghindari kekeliruan ini, terlebih dahulu akan di terangkan arti dari pengertian investasi.
Investasi yang lazim di sebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk memebeli barang- barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Dalam teori ekonomi makro, investasi merupakan suatu kompenen dari pendapatan nasional (PDB), yang sebelumnya ditulis dalam bentuk persamaan; Y=C+I+G+X-M. Selain itu, investasi sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan dan tingkat bunga atau dapat di tulis sebagai; I=f(Y,i). Maknanya adalah, suatu penambahan pada tingkat pendapatan akan mendorong laju investasi yang lebih besar, sedangkan tingkat bunga yang tinggi justru akan menurunkan minat untuk investasi. Karena, tingkat bunga pada dasarnya merupakan biaya kesempatan dari investasi dana tersebut.
         Dengan demikian, banyak bentuk-bentuk investasi beserta resiko yang menyertainya. Artinya, secara umum makin tinggi investasi makin tinggi hasilnya, tetapi juga makin tinggi resikonya. Apalagi jika sebuah investasi gagal, jelas resikonya akan besar. Ada beberapa bentuk investasi di antaranya;
1.       investasi tanah(stok invesntory), di harapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah , maka harga tanah akan meningkat di masa depan, yag berarti keuntungan investasi akan makin besar. Investasi ini adalah yang paling aman.
2.      Investasi perumahan (resident investment), adalah merupakan permintaan agregat, sehingga investasi perumahan di masa yang datang makin menguntungkan. Investasi jenis ini penuh dengan resiko seperti di Amerika.
3.      Investasi pendidikan (human investment), dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan lebih mudah mencari pekerjaan yang lebih baikatau bisa menciptakan sendiri pekerjaan, berarti makin besar pula pekerjaan.
4.       Investasi saham, reksa dana, obligasi,emas, deposito, tabungan dan sebagainya, diharapkan akan diperoleh return yang akan datang yang lebih tinggi dari modal pokoknya.
5.      Investasi dengan penambahan stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.
Dari beberapa jenis investasi tersebut, ada beberapa faktor yang menentukan tingkat investasi diantaranya;(i) tingkat keuntungan yang diramalakan akan diperoleh,(ii) suku bunga,(iii) ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan, (iv)kemajuan teknologi, (v)tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya dan (vi) keuntungan yang di peroleh perusahan-perusahaan. 
walaupun faktor-faktor penting yang menentukan jumlah investasi para pengusaha meliputi beberapa faktor, dua diantaranya mempunyai kesanggupan untuk menerangkan sebab-sebabnya perubahan tingkat investasi yang lebih penting dari faktor-faktor lainnya. Faktor tersebut adalah tingkat keuntungan yang diramalakan dan suku bunga.
Ramalan mengenai keuntungan masa depan(i)akan memberikan gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik untuk dilaksanakan, dan (ii) besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan. Sedangkan suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan.  Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengambalian modal dari investasi yang dilakukan, yaitu persentasi keuntungan yang akan diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang di bayar. 
Di dalam suatu waktu tertentu, misalnya dalam tempo satu tahun, dalam perekonomian akan terdapat banyak individu dan perusahaan yang mempertimbangkan untuk melakukan investasi. Berbagai proyek investasi ini mempunyai tingkat pengembalian modal yang berbeda,yaitu sebagian dari proyek investasi akan menghasilkan keuntungan yang tinggi, dan ada proyek yang keuntungannya rendah. Berdasarkan kepada jumlah modal yang akan di tanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalakan akan diperoleh, analisis makroekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan efesiensi investasi marginal ( marginal eficiency of investment).
 Efesiensi investasi marjinal dapat didefinisikan sebagai : suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan.
Untuk memperjelas konsep efisiensi investasi marginal, berikut ini gambar kurva efisiensi  investasi marginal (MEI) :
(Kurva bisa di lihat di buku Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta : Rajawali Pers)

Sumbu tegak menunjukkkan tingkat menunjukkan tingkat pengembalian modal dan sumbu datar menunjukkan jumlah investasi yang akan dilakukan. Kurva MEI ditunjukkan tiga buah titik: A, B, dan C. Titik A menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal adalah R0 dan investasi adalah I0.
Ini berarti A menggambarkan bahwa dalam perekonomian dapat dilakukan kegiatan investasi yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R0 atau lebih tinggi, dan untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adalah sebanyak I0. Titik B dan C juga memberikan gambaran yang sama.
Suku bunga dan tingkat investasi
            Mengetahui MEI saja belumlah mencukupi untuk memperoleh jawaban ke atas persoalan: berapakah tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian? Para penanam modal harus pula mempertimbangkan suku bunga. Apabila suku bunga lebih tinggi dari tingkat pengembalian modal, investasi yang direncanakan tidak menguntungkan, oleh sebab itu rencana perusahaan  untuk melakukan investasi akan di batalkan. Kegiatan investasi akan di laksanakan apa bila tingkat pengambilan modal lebih besar atau sama dengan suku bunga.
Kurva tingkat investasi dan tingkat bunga.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4210/espa4210a/24.gif
Pada suku bunga sebesar i1 terdapat investasi bernilai I1yang mempunyai tingkat pengembalian modal sebanyak i1 atau lebih. Maka pada suku

bunga sebanyak i1, investasi yang akan dilakukan perusahaan adalah I1.Apabila suku bunga adalah r1 diperlukan modal sebanyak I2 untuk mewujudkan investasi yang mempunyai tingkat pengembalian modal i2 atau lebih. Dengan demikian pada suku bunga sebanyak i2 investasi yang akan dilakukan adalah sebanyak I2
Fungsi Investasi
         Kurva yang menunjukan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat di bedakan menjadi dua, yaitu (i)ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii)bentuk naik keatas kesebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional , makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar di namakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat di namakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya di misalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Bentuk dan kedudukan fungsi investasi
                      Mengapakah dalam analisis makroekonomi yang diperhatikan adalah investasi otonomi?. Untuk memperoleh jawabannya terlebih dahulu didefinisikan investasi  otonomi. Investasi otonomi berarti pembentukan modal yang  tidak dipengaruhi pendapatan nasional. Dengan kata lain, pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Berdasarkan kepada pandangan ini maka kurva investasi berbentuk sejajar dengan sumbu datar, yaitu seperti yang digambarkan oleh kurva I0, i1,dan I2 dalam analisis makroekonomi tidaklah mengabaikan pengaruh tingkat pendapatan nasional kepada investasi karena pendapatan juga mempengaruhi tinggi rendahnya investasi.
   Tetapi ahli-ahli ekonomi menganggap bahwa faktor itu bukanlah faktor yang paling penting yang menentukan investasi. Dalam analisis itu telah diterangkan bahwa investasi terutama ditentukan oleh suku bangsa. Apabila suku bunga tinggi, jumlah investasi akan berkurang, sebaliknya suku bunga rendah akan mendorong lebih banyak investasi. Akibat dari perubahan suku bunga kepada investasi digambarkan oleh oleh kurva  I1 dan I2 .
misalkan suku bunga adalah r0 jumlah investasi adalah I0. Seterusnya misalkan suku bunga turun ke r2, ini akan menyebabkan pertambahan investasi, misalnya menjadi I2. Sebaliknya apabila suku bunga naik menjadi r1 akan terjadi kemerosotan investasi, yaitu menjadi I1.
Gambar kurva investasi dan perubahannya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgZwrGxzZGI6NV7yaFtEo73idKTVgl1dvacaNKn2PLHwwDLWNEpn7-N7-2AE_jjHLNbeegQVb7X7GpfK6oBGnxNuwpP_3cnbz2epbta3uGVJJvRB-5lc4XMB4UJVj310ViCB6B1T7xg8M/s400/New+Picture.png
Pendekatan dalam berinvestasi:
a.       Pendekatan nilai sekarang (net present value)
Pendekatan ini merupakan suatu teknik untuk  membandingkan kemampuan memperoleh keuntungan dari proyek- proyek investasi. Proyek investasi dikatakan menguntungkan bila nilai proyek sekarang lebih besar daripada modal yang ditanamkan. Pengeluaran investasi dengan pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
          P=
Dimana P= nilai sekarang dari investasi                                                                                                                S1= jumlah yang diterima pada akhir tahun pertama                                                                                S2=jumlah yang diterima pada akhir tahun kedua                                                           
              r   = tingkat diskonto                                                                                                                       
             n  =  jumlah waktu investasi


b.      Pendekatan  marginal efficiency of capital                                                                         
      Pendekatan MEC untuk suatu proyek tergantung pada berbagai faktor, misalnya biaya aktiva sekarang (CA), jumlah dana yang dihasilkan selama umur aktiva.
Jumlah dana yang di hasilkan selama umur aktiva tersebut (MA) dan distribusi pendapatan yang di hasilkan (DA).
 Lebih jelasnya kita tuliskan rumusnya;
MEC=f(CAMADA)
                      Jika seorang investor menggunakan pendekatan ini, maka pertama kali ia harus mencari besarnya MEC, kemudian membandingkannya dengan suku bunga pasar (r). Jika MEC lebih besar dari r, maka proyek investasi diterima, dan sebaliknya jika MEC lebih kecil dari r, maka investasi ditolak.
              Sebelum melakukan investasi, langkah awal sebaiknya menentukan tujuan investasi, karena menentukan tujuan yang tepat akan dapat mengurangi resiko investasi,. Setelah memilih tujuan investasi yang tepat dan karakteristiknya, langkah selanjutnya adalah baru memilih instrumen investasi. Instrumen investasi yang pas dengan tujuan investasi yang sudah ada merupakan hal yang penting dalam berinvestasi. Misalkan, jika berinvestasi dalam jangka pendek dengan santai maka jangan berinvestasi dalam bentuk saham tetapi cukup dalam pasar uang atau reksa dana. Karena saham merupakan investasi jangka panjang yang berisiko.
Pengaruh investasi terhadap pertumbuahan ekonomi di Indonesia
           Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskian menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. Target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya.Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.
                       Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%.membaiknya lekuiditas keuangan global semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai 2.243,8 trilliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya.
            Melihat  kondisi indonesia setidaknya ada 5 alasan mendasar mengapa indonesia memebutuhkan investasi asing saat ini:
a.     Penyediaan lapangan kerja
b.    Membantu mengembangkan industri subsitusi impor dalam menghemat devisa.
c.     Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non migas  untuk mendapatkan devisa.
d.    Pengembangan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing bdiharapkan sebagai sumber pembiayaan dalam pembangunan infrastuktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api, dan lainnya.

e.     Alih teknologi. Salah atu tujuan mengundang modal asing adalah untuk mewujudkan alih teknologi.
 Ada beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing terhadap  pertumbuhan ekonomi nasional:
1.    Menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru.
2.    Meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga ( sektor jasa/pelayanan).
3.    Meningkatakan pajak pendapatan dan menambah pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uanag lokal untuk pembiayaan impor.
4.    Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaaan barang-barang finansial di pasar internasional dan mengola integrasi  sistem keuangan.
5.      Menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan karena sumber daya-sumber daya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.
6.      Para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan.
 Investasi di indonesia
                    Sebagai penyanggga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesia sangat menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di indonesia mencapai Rp. 983,9 trilliun. Angka ini hampir tujuh belas kali lipat di bandingkan tahun 1990 yang sebesar  Rp. 58,9 T. Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta.
            Meskipun demikian, peran investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75% (Rp. 125,4T) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25% atau Rp. 858,5 T) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika dilihat selama periode 1990-2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih lambat di bandingkan investasi masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh dua kali lipat di bandingkan investasi masyarakat pada tahun 1990
 sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar enam kali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990. Selanjutnya, investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen dan investasi masayarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen.  Namun secara total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8 persen sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.

 Ketentuan hukum investasi di Indonesia.
                      Peraturan tentang kegiatan penanaman modal di Indonesia diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Dalam pasal 3 ayat (1)huruf, di sebutkan bahwa kegiatan penanaman modal diselenggarakan berdasarkan asas kepastian hukum.Sementara itu yang dimakud dengan ‘’asas kepastian hukum’’ adalah assa dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman modal.2 dalam konteks ini yang dimaksud dengan kepastian hukum adalah adanya konsistensi peraturan dan penegakan hukum di Indonesia. Konsisten peraturan di tunjukkkan  dengan adanya peraturan yang tidak bertentangan dengan peraturan yang lain, dan dapat di jadikan pedoman untuk suatu jangka waktu yang cukup, sehingga tidak terkesan setiap pergantian jabatan tidak diikuti pergantian peraturan yang bisa saling bertentangan.
a.    Penjelasan pasal 12 ayat (1) menyebutkan, bahwa bidang usaha atau jenis usaha  yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan ditetapkan melalui peraturan presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di indonesia, yaitu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
b.    Pasal 12 ayat (2) menetapkan, bahwa bidang usah yang tertutup bagi penanam asing adalah :
a.    Produksi senjata, mesin, alat peledak, dan peralatan perang; dan
b.   Bidang usaha yang eksplisit dinytatakan tertutup berdasarkan undang- undang

c.    Pasal 12 ayat (3) menyatakan bahwa pemerintah berdasarkan peraturan presiden  menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional serta kepentingan nasional lainnya.
d.   Pasal 12 ayat (4) menjelaskan kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing ajkan diatur dengan peraturan presiden.
e.    Pasal 12 ayat (5) menyatakan pemerintah menetapakan bidsang usaha yang terbuka dengan persyaratan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan pengembangan usaha mikro kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerjasama dengan bahan usaha yang ditunjuk pemerintah.  Sebagai pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut diatas pemerintah telah mengeluarkan, peraturan presiden. Pertama peraturan  presiden No. 76 thun 2007 tentang kriteria dan persyaratan penyusunan. bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanamam modal . kedua, peraturan presiden No.77tahun 2007 tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal jo. Peraturan presiden No.111 tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan presiden No.77 tahun 2007 tentang daftar bidang usha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratn di bidang penanaman modal.
f.     Pasal 13 ayat (1) menyataka pemerintah wajib menetapkan bidang usaha   yang di cadangkan untuk usaha mikro,kecil,menengah,dan koperasi serta bidang usahayang terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus bekerja sama dengan usaha mikro,kecil,menengah dan koperasi
g.    Pasal 14 menyebutkan setiap penanam modal berhak mendapat; 
a.    Kepastian hak,hukum,dan perlindungan
b.    Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang di jalankannya
c.    Hak pelayanan dan
d.   Berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan

h.    Pasal 15 menetapkan setiap penanaman modal berkewajiban ;
a. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;
b. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
c. Memebuat laporanb tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada BadanKoordinasi Penanaman Modal;
d.Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; dan
e. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.
i.  Pasal 16 undang-undang ini mengatur tentang tanggung jawab penenem   modal, dimana setiappenanam modal  bertanggung jawab :
a.    Menjamin tersediannya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b.    Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c.       Menciptakan iklim usaha persaingan sehat, mencegah praktik monopoli, dan hal lain yang merugikan negara;
d.      Menjaga kelestarian lingkungan hidup;
e.       Menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerj; dan
f.       Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.
Manfaat investasi
                   Secara umum, ada beberapa manfaat investasi untuk masa depan yang bisa didapat oleh investor dalam mengamankan rencana-rencana dalam hidupnya. Sebagai contoh, setiap orang memiliki rencana di masa depan untuk bisa naik haji, menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ingin jadi pengusaha properti, renovasi rumah, menikah, tindakan antisipasi terhadap musibah seperti kecelakaan, sakit, dan sebagainya.manfaat umum investasi untuk masa depan investor adalah sebagai berikut.
a.     Memperoleh jaminan tepat
Seorang investor akan merasa terjamain karena dengan adanya aset investasinya tersebut ia nantinya dapat memanen keuntungan dari penjualan aset yang selalu dinilai dengan harga tinggi dari harga pembeliannya. Dengan kata lain, aset atau dana yang diinvestasikan bisa bekerja menghasilkan unag tanpa investor bekerja.
b.         Mendorong gaya hidup hemat
Investasi dapat bermanfaat sebagai pendorong gaya hidup hemat.mengapa demikian? Investasi dalam bentuk asuransi yang perlu di bayar preminya tiap bulan sejumlah yang disepakati sebelumnya oleh investor akan memicu sikap hidup hemat. Memang perpotongan biaya hidup sehari-hari diperlukan unuk dapat menikmati besarnya investasi yang akan di dapat dikemudian hari.
c.          Menciptakan kebahagiaan hidup dan keluarga
Manfaat investasi yang terakhir adalah menciptakan kebahagiaan dalam keluarga mengingat banyaknya rencana keluarga yang perlu di penuhi di masa depan seperti liburan ke tempat favorit, biaya pendidikan ana, dan dana cadangan diharapkan seperti sakit atau meninggal.kebahagiaan keluarga dapat terpenuhi dengan jalan melakukan investasi pada program asuransi jiwa, asuransi pendidikan dan sebagainya.  



        






Referensi
Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta : Rajawali Pers.
Prasetyo, Eko P.2009.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta: Beta Offset.
ardana45.worpress.com/../peranan investasi dalam pembangunan ekonomi.









Rabu, 08 Oktober 2014

perbedaan ips dengan ilmu sosiologi dan perbedaan ips dengan ilmu-ilmu sosial

Perbedaan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial


Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Dasar dan Konsep IPS
yang dibina oleh Ibu Nurul Ratnawati, M.pd

Oleh:
Dhani Mahendra DP/140741604268
Dina Rahma A/140741603182
Dwi Cahya Mardhinata/140741602448
Farisah Nur Rahmi/140741603334
Fiki Nurma Faza/140741605115






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
September 2014











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah..........................................................................2
C.     Tujuan Penulisan Makalah.............................................................
                  BAB II     PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sosiologi...................................................................... 4
B.     Konsep-konsep Sosiologi................................................................
C.     Pengertian IPS dan Ilmu-ilmu Sosial............................................ 5
D.    Perbedaan IPS dan Ilmu-ilmu Sosial............................................. 9
                  BAB III     PENUTUP
a.       Kesimpulan.................................................................................. 12
b.      Saran................................................................................................
    Daftar Pustaka.................................................................................................... 13




ii


BAB I
                                    PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perbedaan IPS dengan ilmu-ilmu sosial lainnya terletak pada pembahasan yang lebih spesifik dan kompleks. Pada makalah ini akan dibahas mengapa ada perbedaan IPS dengan Ilmu-ilmu sosial lainnya padahal ada keserasian dam kesamaan dalam pembahasan dan tujuannya. Oleh karena itu dengan kami akan menjelaskan seluk beluk perbedaan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Pada era sekarang perkembangan IPS dan Ilmu-ilmu sosial lainnya tidak lepas daripada kurikulum yang menyusun dan membentuknya berdasarkan perkembangan zaman yang bersifat progres.
Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks peran pendidikan sebagai praktek yang membebaskan masyarakat dari belenggu ketidaktahuan akan hal yang membuatnya tidak dapat berkembang dalam menjalani rutinitas yang mengharuskannya untuk terus bergerak. Peran IPS dan Ilmu-ilmu sosial adalah sebagai refrensi dalam menghadapi semua tantangan tersebut dalam memahami keadaan dengan menganalisis dan mengevaluasi secara tepat agar mendapatkan solusi daripada setiap tantangan. Oleh karena itu pengetahuan mengenai IPS dan Ilmu-ilmu sosial lainnya sangat penting guna sebagai bekal untuk dapat bertahan terhadap segala perubahan sosial.
Perubahan sosial yang semakin kompleks memaksa setiap individu untuk berfikir progres terhadap lingkungan dan dirinya sendiri demi tercipta keserasian yang akan menuntun kedalam sebuah pemahaman yang mendasar tapi mendalam. Dimaksudkan untuk memahami semua itu diperlukan kecerdasan sosial dan respektifitas yang menekankan pada diri sendiri kemudian menuntun diri sendiri dan orang lain. Guna menciptakan interaksi yang hangat antara individu dengan individu lainnya, sebab itu diperlukan sebuah prinsip yang berlandasan ideologi (Pancasila) yang kuat agar dapat memantapkan kepentingan bersama, tujuan bersama, dan keadilan bersama.
Dengan orientasi akhir dan prinsip, IPS dan Ilmu-ilmu sosial lainnya  sangat penting. Mempelajari adalah sebuah keharusan karena kita tidak dapat memungkiri bahwa kita adalah makhluk sosial yang haus akan kebutuhan sosial. Dan pada tahapnya kita sebagai bagian daripada lapisan yang bergerak menggerus setiap perubahan dan solusinya, untuk itu kita wajib memahami IPS dan Ilmu-ilmu sosial lainnya.

B.       Rumusan Masalah
1.             Apa konsep dasar sosiologi sebagai dasar dari cabang ilmu-ilmu sosial lainnya?
2.             Apa perbedaan IPS dengan Sosiologi sebagai cabang daripada ilmu-ilmu sosial lainnya?

C.       Tujuan Penulisan Makalah
Dengan dituliskan makalah ini kami mengharapkan ada manfaat yang didapat dari setiap pemahaman yang disampaikan. Kemudian tidak hanya pemahaman saja yang dapat diterima, penulis berharap kepada pembaca dapat mempraktekkan atau mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar mendapatkan banyak manfaat yang dapat dirasakan. Karena betapapun sebuah teori yang tersusun secara rapi dan kelihatannya mudah dalam lapangan itu semua tidak menjamin kita dalam praktek, kecuali ada pemahaman yang jelas dan tepat sasaran.
Kaitannya IPS dan Ilmu-ilmu sosial lainnya dalam suatu pemahaman demi tujuan yang sama diartikan sebuah refrensi sebagai tolak ukur masyarakat dalam sebuah kajian yang sederhana tapi mendalam dalam ilmunya. Untuk itu ada harap besar kami sebagai penulis agar pembaca dapat memahami IPS dan Ilmu-ilmu sosial lainnya, dengan itu ilmu terdapat sebuah manfaat yang jelas terhadap sebuah proses yang teratur.
Demikian harapan, kami karena dengan memahami ilmu tersebut akan tercipta sebuah keteraturan terhadap pemahaman yang rasional terhadap perubahan. Dan akan itu terbentuk sebuah prinsip yang kuat terhadap prosesnya, inti dari tujuan penulisan ini adalah paham dan mengerti terhadap ilmunya.


BAB II
PEMBAHASAN

·         Pengertian Sosiologi
Secara harfiah sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, pemahaman ini mudah untuk diingat tetapi tidak dapat mendeskripsikan dengan jelas apa yang sebenarnya dipelajari para ilmuwan sosiologi. Alex Inkeles mempelajari berbagai pandangan, baik klasik maupun modern. Inkeles mendefinisikan sosiologi sebagai “The study of systems of social action and their interelations” (Banks and Clegg, 1977:239) yang diterjemahkan sebagai studi tentang sistem-sistem tindakan sosial dan hubungan timbal balik antar mereka. Sosiologi menaruh perhatian pada tiga daerah kajian utama, adalah masyarakat sebagai kesatuan, lembaga dan organisasi sosial, serta interaksi dan interelasi sosial (Steward, 1978:6).
Steward menyempurnakan pendapat dari Inkeles menjadi studi ilmiah tentang masyarakat yang meliputi kelompok (groups), lembaga (insittution) dan organisasi, serta interelasi antar anggota masyarakat. Dalam definisi ini terkandung empat ide utama untuk dipelajari ialah metode ilmiah, masyarakat, lembaga dan organisasi sosial, dan interelasi manusia.
·         Konsep-konsep Sosiologi
Beberapa konsep-konsep dalam sosiologi, masyarakat ialah suatu kelompok hidup manusia disuatu wilayah tertentu, yang telah berlangsung dari generasi ke generasi, dan sedikit banyak indenpenden (Sufficiemt) terhadap kelompok hidup lainnya (Banks and Clegg, 1977:249; Steward,1978:6). Mereka memproduksi semua bahan makanan dan pakaian, melaksanakan pemerintahan sendiri, mengurusi kebutuhan pertahanan, dan kemungkinan tetap ada mana kala masyarakat lain mengalami kepunahan. Tiap bangsa merupakan masyarakat, seperti masyarakat indonesia, masyarakat malaysia, masyarakat singapura, dan lain-lain.
Komunitas, sekelompok orang yang sering berinteraksi, hidup berdekatan di suatu wilayah daerah tertentu, dan memiliki rasa kebersamaan yang kuat. Esensi komunitas adalah ikatan rasa kebersamaan, identitas bersama, keanggotaan dalam kelompok berdasarkan sesuatu yang sama, dalam konteks fisikal atau spiritual, harga diri bersama, dilengkapi dengan pengakuan hak dan kewajiban semua orang dalam kelompok. Penduduk suatu kota atau desa merupakan suatu komunitas yang disebut perkotaan atau pedesaan.
Sosialisasi, merupakan proses dimana individu menyerap nilai-nilai atau adat istiadat, yang membuatnya menjadi anggota masyarakat yang bersangkutan (Stewart, 1978: 93-94). Dalam mencerminkan keinginan untuk melestarikan kebudayaan dan nilai-nilai budaya adalah proses sosioalisasi. Tujuan dari sosialisasi adalah untuk mencapai harmoni antara individu dan masyarakat.
Kelompok sosial, sebagai kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih kelompok sosial terikat menjadi satu oleh keinginan dan interaksi bersama (Stewart, 1978: 123). Tali yang mengikat anggota kelompok menjadi adalah pusat perhatian, perasaan yang sama, dan pengabdian kepada suatu yang sama.
Lembaga sosial, seperangkat peran yang berkaitan dengan satu dengan lainnya yang diorganisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang terorganisasi dari tingkah laku, fikiran, dan kebiasaan yang dimaksudkan. Suatu yang melembaga apabila dapat diterima secara luas oleh anggota masyarakat dan menjadi kebiasaan, dihormati sebagai tradisi dan lama tak berubah (Stewart, 1978: 7).
Stratifikasi sosial, merupakan suatu keadaan dalam masyarakat yang tersusun berlapis-lapis menurut kekayaan dan kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan untuk membuat orang lain melakukan apa yang ia kehendaki. Anggota masyarakat yang berlapis dapat dilihat dari rank dalam lapisan-lapisan tersebut, menurut berbagai cara. Secara umum tingkatan lapisan tersebut terdiri dari empat kelas, antara lain; kelas super (upper class) yang merupakan kelompok elite, kelas tengah (middle class) yang merupakan kelompok mayoritas; kelas pekerja (working class); dan kelas bawah (lower class).
Status sosial, sebuah reputasi yang ternilai dari usaha dan upaya yang dicapai seorang individu dalam perjuangan dan pengorbanannya dalam masyarakat. Bisa juga dari faktor keturunan atau kekerabatan sedarah.Pakar sosiologi biasa membedakan dalam dua jenis status sosial, ialah “archived status” status sosial yang diperoleh karena pemberian atas usaha dan upaya oleh individu atas pencapaian tetentu, dan “ascribed status” status sosial yang diperoleh karena faktor keturunan, statusnya stagnan.
Mobilitas sosial, gerakan naik atau turun dalam struktur kelas sosial. Dibedakan antara mobilitas karir contoh, vertikal naik dan mobilitas generasi.
Norma dan sanksi, standar atau kode yang membimbing tingkah laku, dan sanksi adalah sebuah ganjaran dan hukuman yang dipakai oleh kelompok untuk menjamin bahwa norma-norma diikuti dan peranan yang diharapkan dipenuhi.
Nilai sosial, aspek-aspek budaya yang diupayakan oleh kelompok untuk memperoleh makna atau penghargaan yang tinggi. Norma dan sanksi dalam suatu masyarakat adalah ekspresi dari nilai-nilai budaya. Sebagai acuan dari penilaian tersebut sikap dan kepribadian seorang individu adalah keutamaanya dan berpengaruh terhadap keadaan dirinya.
Secara umum sosiologi mempelajari masyarakat serta interaksinya dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan karakternya seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi. Perhatian sosiologi meliputi pula bagaimana kelompok-kelompok dan institusi-institusi berinteraksi.
·         Pengertian IPS dan Ilmu-ilmu sosial
1.      Pengetian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.Puskur (Kasim, 2008:4). Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi.Pembelajaran geografi memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan kebulatan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode.Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih.Ilmu ekonomi tergolong kedalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.Sosiologi merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran kelompok, institusi, proses interaksi dan control sosial.
 Social studies adalah suatu program pendidikan dan bukan ilmu (soemantri,2001:89). Mata pelajaran IPS disekolah dasar marupakan program pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.Tujuan tersebut dapat di capai manakala program-program pelajaran IPS disekolah diorganisasikan secara baik.
2.      Ruang Lingkup IPS
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a.         Manusia, tempat dan lingkungan.
b.        Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
c.         Sistem Sosial dan Budaya.
d.        Perilaku Ekonomi dan Kesehjahteraan.
3.      Pengertian Ilmu-ilmu Sosial
Ilmu-ilmu sosial,berbeda dengan IPS atau social studies, istilah ilmu-ilmu sosial (IIS) adalah terjemahan dari social sciences.ilmu sosial adalah ilmu yang pada hakekatnya  mempelajari pola tingkah laku masyarakat, pembedannya terletak pada cara pendekatannya belaka (Esherman, et al, 1983). Ilmu sosial memiliki permasalahan yang tidak sama mengenai tingkah laku masyarakat, yang memusatkan perhatiannya kepada berbagai permasalahan tersebut, yang akhirnya dapat mengemukakan prinsip-prinsip, menguraikan, menganalisa serta menemukan jalan keluar mengatasi permasalahan untuk dimanfaatkan demi kesehjahtraan manusia. Sedangkan Duty (1989) lebih menguraikan ciri-ciri ilmu sosial, antara lain :
·      Merupakan pengetahuan yang teroganisir yang mengkaji hubungan antara manusia.
·         Mengetahui diatas dimaksud adalah pengetahuan valid dan dapat diteliti.
·         Teori dan konsep pengetahuan diperoleh dari kajian ilmiah.
·         Maka data kegiatan penelitian dapat digunakan secara generalisasi mendapatkan teori, konsep, hukum, dalampengetahuan sosial.
            Selain mengkaji manusia, disiplin ilmu-ilmu sosial memandang situasi peristiwa umat manusia dari persepektif yang agak berbeda dan unik. Karena ada perbedaan persepektif maka teknik penelitiannya berbeda. Setiap disiplin ilmu-ilmu sosial memiliki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat m,emberikan kontribusi dalam penyusunan desain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPS di sekolah dasar dan menengah.
4. Ruang Lingkup Ilmu-ilmu sosial
                               Adapun aspek-aspek ilmu sosial antara lain, aspek warisan dan kepribadian sosial, aspek kemasyarakatan, aspek pengaruh lingkungan.
Adapun disiplin ilmu sosial yang mendukung social studies antara lain:
a.      Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat (Stoddard, 1986). Sumbanganya bagi ilmu sosial adalah dapat dengan jelas menganalisis interelasi dan interaksi sosial (Nursid Nataatmdja, 1986).
b.     Antropologi, ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia. Kajian antropologi adalah masyarakat yang sedang berkembang.
c.      Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu yang mempelajari diri manusia yang meliputi, proses mental, kemauan, mental, kecerdasan, dan emosional.
d.     Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menjadikan pemerintah itu stabil, dan lebih efisien, tetapi saat ini telah berubah menuju politik sosial, artinya lebih menekankan pada tingkah laku politik dan bagaimana kesadaran politik timbul dari suatu kelompok masyarakat (Spencer, 1982).
e.      Ilmu sejarah yaitu ilmu yang mencatat secara detail, menggambarkan (to discribe) dan seolah-olah peristiwa tersebut terulangi untuk kita hayati dan tangkap hakekatnya (Spencer, Meta, 1982).
f.      Ilmu ekonomi, ilmu yang lebih menekankan kepada faktor produksi dan distribusi barang dan jasa.
g.     Geografi, ilmu yang mengkaji antara hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya.

D.    Perbedaan IPS dan Ilmu-ilmu sosial
Perbedaan
IPS
Ilmu-ilmu sosial
Porsi keilmuan (level)
Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS) diberikan di tingkat SD, SMP dan SMA
Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan tinggi/universitas,
Ukuran Keilmuan
IPS hanya menjelaskan lebih umum saja (Umum) 
Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas
(Khusus)
Tingkat keilmuan
(Difficult)
Ilmu Pengetahuan Sosial konsep dan generalisasi perlu di sedehanakan agar lebih mudah di pahami oleh murid-murid.
Ilmu- Ilmu Sosial menyelidiki aneka ragam human relationship yang serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan hal-hal yang abstrak dan data-data, konsep-konsep, dan generalisasi yang serba sulit.
Tujuan
Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).

Ilmu-Ilmu social menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai focus tujuanya.
Pendekatan
Pada pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat intensdisipliner
Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi obyek studi berdasrkan bidangIlmu masing-masing.
Kerangka kerja
Ilmu Pengetahuan Sosial lebih di arahkan kepada arti praktisnya dalam mencari alternative pemecahan masalah Sosial dan dalam menyusun alternative pengembangan kehidupan ke taraf yang lebih tinggi
Ilmu-Ilmu Sosial di arahkan kepada pengembangan teori dan prinsip Ilmiah.
Objek
Kehidupan social manusia
-Sosiologi : masyarakat dalam berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan tersebut.
-Geografi : geosfer, yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri dari Atmosfer,Litosfer, Hidrosfer, dan Biosfer dan antar manusia dana lamnya.
-Psikologi sosial : mempelajari diri manusia yang meliputi, proses mental, kemauan, mental, kecerdasan, dan emosional
-Politik : bangsa, negara, simbol, lembaga politik, keputusan politik dan lainnya dan  bagaimana menjadikan pemerintah itu stabil, dan lebih efisien
-Sejarah : perubahan dan perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau)
- Ekonomi: bagaimana  memproduksi dan mendistribusi barang dan jasa.
-Antropologi : aspek ciri-ciri fisik beragam etnis di muka bumi, serta hasil kebudayaan manusia.




Ruang lingkup
IPS ruang lingkupnya di keseluruan masyarakat
Ilmu-ilmu social terbatas di masyarakat



BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Pengertian IPS dan Ilmu-ilmu sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi sedangkan Ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang pada hakekatnya  mempelajari pola tingkah laku masyarakat, pembedannya terletak pada cara pendekatannya belaka. Yang membahas konsep-konsep yang meliputi keduanya, antara lain IPS, manusia, tempat dan lingkungan, waktu, keberlanjutan dan perubahan, sistem social dan budaya, perilaku ekonomi dan kesehjahteraan. Dan dengan perbedaan yang sangat spesifik tetapi pada arah yang sama dalam pengertiannya sebagaimana manfaat untuk masyarakat guna sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari dalam perubahan sosial yang berkelanjutan.

B.     Saran
Adapaun saran dari penulisan makalah ini adalah :
1. Melakukan pemahaman lebih lanjut mengenai sosiologi, ilmu-ilmu sosial dan IPS.
   2. Lebih menggali lagi konsep-konsep tentang sosiologi, ilmu-ilmu sosial dan IPS.



Daftar Pustaka
Hasan Zaini. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Rianande.2013.perbedaan ips dengan ilmu-ilmu sosial, (online).  http://rianande.blogspot.com/2013/12/perbedaan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html. Diakses 15 September 2014.
Dara Cietra.2014.ips dan ilmu sosial, (online).http://www.slideshare.net/cietradara/ips-dan-ilmu-sosial. Diakses 15 September 2014.
Nizbah Faizal.2013.pengertian dan tujuan pelajaran ips, (online). http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-tujuan-pelajaran-ips-di.html. Diakses 15 September 2014.